Namaku Dessy, 23 tahun. Aku sekarang tinggal di
Jakarta. Banyak orang mengatakan bahwa aku sangat cantik, walau aku
tak merasa demikian. Aku dilahirkan di satu keluarga yang biasa
saja. Ayah dan ibuku bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta.
Aku mempunyai 2 orang kakak laki-laki. Yoga, 29 tahun, dan Okky, 25
tahun. Keduanya belum menikah. Yoga bekerja sebagai montir mobil,
Okky bekerja serabutan. Dan aku sendiri sampai saat ini belum
bekerja setelah tamat kuliah D3.
Aku selalu di rumah membantu ibu dalam urusan rumah tangga. Aku
jarang keluar. Sampai saat ini aku belum mempunyai kekasih karena
ada suatu hal yang akan aku ceritakan sekarang ini. Keluargaku tidak
ada masalah dalam hal ekonomi. Ekonomi kami cukup walau tidak bisa
lebih. Hanya saja ada satu hal yang sangat membebani perasaanku saat
ini. Kurang lebih 5 bulan yang lalu awal dari beban perasaanku ini
dimulai..
Waktu itu, 5 April 2004 pagi hari, ayah dan ibu serta Yoga sudah
pergi kerja. Hanya Okky dan aku yang ada di rumah. Okky masih
tiduran di kamarnya walau sudah bangun. Aku sendiri sedang menyapu
di tengah rumah. Kulihat Okky bangkit dari ranjangnya dan segera
keluar dari kamar.
"Masih ada makanan, tidak?" tanya sambil lewat.
Tak kusangka tangan Okky tiba-tiba meremas pantatku dari samping
sambil lewat.
"Ihh.. Kamu ngapain sih!" aku membentak.
Okky hanya tersenyum dan segera ke kamar mandi. Aku pikir Okky
hanya iseng menggoda aku. Tapi ketika Okky sudah selesai dari kamar
mandi, tanpa sepengetahuanku tiba-tiba Okky memelukku dari belakang.
"Hei! Lepaskan aku!" aku berteriak sambil meronta.
Tapi Okky malah sengaja meremas buah dadaku dan menciumi leher
dan tengkuk aku. Aku terus meronta, tapi pelukan Okky makin kuat.
"Diamlah, Des.. Sebentar saja," bisik Okky di telingaku sambil
tangannya tetap meremas buah dadaku.
Entah kenapa aku jadi lemah meronta. Malah aku rasakan ada
perasaan aneh yang menjalari tubuhku. Antara mau dan tidak, aku
biarkan tangan Okky meremas buah dadaku. Bahkan ketika Okky
menyingkap dasterku dan tangannya masuk ke celana dalamku, aku
biarkan tangannya meraba dan menelusuri belahan memekku.
"Mmhh..." aku mendesah dengan mata terpejam.
"Ke kamar, yuk?" bisik Okky tak lama kemudian.
"Ke kamar, yuk?" bisik Okky tak lama kemudian.
Aku hanya bisa mengangguk. Okky lalu menarik tanganku ke
kamarnya. Di dalam kamar, Okky dengan terburu-buru melepas semua
pakaian yang melekat di tubuhku. Nafasnya terdengar cepat. Aku diam
saja diperlakukan demikian oleh kakakku. Entah kenapa gairahku
bangkit diperlakukan demikian.. Nafsuku makin terangsang lagi ketika
kulihat Okky melepas semua pakaiannya dan terlihat kontolnya yang
cukup besar dipenuhi bulu lebat berdiri dengan tegak.
Okky menghampiri, lalu mengecup bibirku. Aku langsung membalas
ciumannya dengan hangat. Tangan Okky kembali bermain dan meremas
buah dadaku. Kontolnya sesekali menyentuh memekku sehingga membuat
darahku selalu berdesir.
"Ohh.. Ohh..." desahku ketika jari tangan Okky menyentuh memek
dan menggosok-gosok belahan memekku. Aku sendiri langsung
menggenggam kontol Okky dan meremasnya pelan.
"Mmhh..." desah Okky sambil menggerakkan pinggulnya.
"Isepin kontol aku, Des..." pinta Okky berbisik.
"Tidak mau ah, jijik..." kataku sambil terus mengocok kontol Okky.
"Ya sudah, masukkin langsung saja," kata Okky sambil menarik tubuhku ke atas ranjang.
"Mmhh..." desah Okky sambil menggerakkan pinggulnya.
"Isepin kontol aku, Des..." pinta Okky berbisik.
"Tidak mau ah, jijik..." kataku sambil terus mengocok kontol Okky.
"Ya sudah, masukkin langsung saja," kata Okky sambil menarik tubuhku ke atas ranjang.
Tak lama tubuh Okky langsung menindih tubuhku. Diarahkan
kontolnya ke memekku lalu didesakannya pelan-pelan.
"Aww! Pelan dong, Ky..." jeritku pelan.
"Susah masuk nih..." kata Okky sambil terus berusaha memasukkan kontolnya ke memekku.
"Aku masih perawan, Ky..." bisikku.
"Susah masuk nih..." kata Okky sambil terus berusaha memasukkan kontolnya ke memekku.
"Aku masih perawan, Ky..." bisikku.
Okky tak menjawab. Dia terus berusaha menyetubuhiku.
"Bantuin dong..." bisik Okky.
Akupun segera menggenggam kontol Okky. Aku arahkan kepala
kontolnya ke lubang memekku.
"Tekan pelan-pelan, Ky..." bisikku.
Okky mulai mendesakkan kontolnya pelan.
"Aww.. Terus tekan pelan-pelan.. Aww..." kataku sambil agak
meringis menahan perih ketika kontol Okky mulai masuk ke memekku.
"Pelan, Ky.. Pelan.. Aww.. Aww.. Mmhh.. Ohh.. Terus, Ky..." bisikku lirih ketika kontol Okyy sudah mulai keluar masuk memekku.
"Pelan, Ky.. Pelan.. Aww.. Aww.. Mmhh.. Ohh.. Terus, Ky..." bisikku lirih ketika kontol Okyy sudah mulai keluar masuk memekku.
Okky terus memompa kontolnya mulai cepat.
"Ohh..." desah Okky disela-sela gerakannya menyetubuhi aku.
"Kenapa kamu melakukan hal ini?" tanyaku sambil memeluk Okky.
"Karena aku sayang kamu, suka kamu..." jawab Okky sambil menatap mataku.
"Kenapa kamu melakukan hal ini?" tanyaku sambil memeluk Okky.
"Karena aku sayang kamu, suka kamu..." jawab Okky sambil menatap mataku.
Aku diam. Tak terasa air mataku mengalir ke pipi..
"Kenapa kamu menangis?" tanya Okky sambil menghentikan
gerakannya.
Aku diam sesaat. Mataku terpejam.
"Karena.. Sudahlah..." kataku sambil tersenyum.
Ada rasa tak menentu saat itu. Antara rasa sedih karena
diperawani kakak kandung sendiri, dan juga gairah seks-ku yang
sangat tinggi untuk disalurkan, dan entah perasaan apalagi saat itu
yang ada di hatiku. Aku lumat bibir Okky sambil menggerakkan
pinggulku. Okkypun segera membalas ciumanku sambil melanjutkan
menggerakan kontolnya keluar masuk memekku. Lama kelamaan perasaan
tak menentu yang sempat hinggap di hatiku mulai menghilang, terganti
oleh rasa sayang terhadap kakakku dan rasa nikmat yang sangat tak
terhingga. Tak lama aku rasakan Okky mulai menyetubuhiku makin
cepat. Dengan mata terpejam didesakkannya kontolnya dalam-dalam ke
memekku.
"Ohh.. Aku mau keluar, Des..." kata Okky.
"Jangan keluarkan di dalam, Ky..." pintaku sambil menggerakan pinggulku makin cepat mengimbangi gerakan Okky.
"Jangan keluarkan di dalam, Ky..." pintaku sambil menggerakan pinggulku makin cepat mengimbangi gerakan Okky.
Tak lama Okky segera mencabut kontolnya dari memekku cepat-cepat.
Lalu, crott! Crott! Crott! Air mani Okky menyembur banyak di atas
perutku. Okky lalu bangkit dan duduk di pinggir ranjang. Diusap dan
diremasnya buah dadaku. Akupun segera memegang dan menggenggam
kontol Okky yang sudah mulai lemas.
"Aku sayang kamu..." kata Okky sambil mencium kening dan mengecup
bibirku.
Aku tersenyum.. Begitulah, sejak saat itu kami selalu bersetubuh
setiap ada kesempatan. Aku sangat menikmati persetubuhan kami.
Kedekatan dan keromantisan hubungan kami semakin hari semakin kuat.
Seringkali kami saling raba, saling remas bila sedang nonton
televisi walau saat itu semua keluarga sedang kumpul. Aku nikmati
itu setiap malam. Antara was-was kalau ketahuan dan rasa romantis
serta nikmat, semua aku lakukan dengan suka hati.
Rasa sayang yang sangat besar bisa aku rasakan dari Okky. Apapun
yang aku mau, atau apapun masalah yang aku hadapi, akan selalu
dipecahkan dan dilalui bersama Okky. Kenikmatan dalam persetubuhan
dengan Okky telah membawa aku ke suasana yang serba indah. Dengan
Okky pula aku bisa merasakan bagaimana nikmatnya melakukan oral
seks. Bagaimana rasanya di jilat memek sampai orgasme, bagaimana
rasanya menjilat dan menghisap kontol sampai air mani Okky tumpah di
dalam mulutku dan menelannya.
Untuk beberapa bulan kami nikmati "kegilaan" dalam hubungan
asmara saudara sekandung. Entah sudah berapa banyak tempat yang
kapai pakai untuk melampiaskan rasa sayang dan gairah dalam bentuk
persetubuhan. Sudah banyak penginapan dan hotel yang kami singgahi
untuk bisa memacu desah dan birahi untuk meraih kenikmatan. Entah
sudah berapa puluh kali aku menghisap kontol dan menelan air mani
Okky di dalam bioskop. Aku lakukan semua itu dengan perasaan bebas
tanpa beban. Aku nikmati semua permainan yang kami lakukan.
Tapi ada satu hal yang mulai membebani hatiku saat ini. Aku mulai
merasa berdosa atas hubunganku dengan kakak kandungku. Pernah aku
bilang kepada Okky untuk menghentikan hubungan ini, dan mengatakan
bahwa aku ingin membina hubungan dengan orang lain. Okky marah besar
karenanya. Dia mengatakan bahwa dia sangat sayang aku, dan tidak ada
satu orang lelakipun yang boleh menyentuh aku. Bahkan pernah ada
beberapa lelaki yang main ke rumah untuk menemui aku, tidak pernah
lagi datang berkunjung karena Okky selalu ikut nimbrung ketika aku
menemui mereka. Okky selalu dengan ketus menimpali setiap ucapan
mereka dengan ucapan yang menyindir dan menghina.
Hal lain adalah, aku tidak bisa menolak keinginan Okky untuk
menyetubuhiku. Dan jujur saja kalau aku juga sangat menikmati
cumbuan dia karena bisa memenuhi kebutuhanku untuk menyalurkan
libido aku. Sekarang aku bingung harus bagaimana. Aku ingin hidup
normal dalam membina hubungan asmara dan ingin normal dalam
menyalurkan kebutuhan seks aku, tapi tidak mau menyakiti hati
kakakku karena aku sangat sayang dia. Aku ingin hidup normal.
Tolonglah..
TAMAT
0 komentar:
Posting Komentar