Kamis, 01 Januari 2015

Abang Ipar

Renita 28 th memiliki postur tubuh yang aduhai, tinggi 160 kulitnya yang putih memiliki payudara cukup besar dan kencang, pinggang yang ramping tanpa ada lemak sedikitpun diperutnya dan yang paling ia banggakan adalah pinggulnya yang sexy dengan bongkahan pantatnya yang bulat menonjol membuat pria manapun menahan napas.

Rudi 32 th suami Renita berkerja sebagai salah satu direktur disebuah perusahaan besar. Perkawinan mereka baru berumur 2 tahun dan belum dikaruniai anak.

Keadaan rumah tangga mereka biasa biasa saja, hanya baru baru ini Rudi selalu sibuk dengan pekerjaannya kadang pulang larut malam bahkan kadang dikirim perusahaannya keluar negeri sampai berminggu minggu.

Renita mulai merasakan kesepian, pernah satu kali ia ingin ikut suaminya keluar negeri tetapi suaminya tidak mengijinkan.

Renita protes karena tidak punya kawan berbicara, akhirnya Rudi mengusulkan untuk ditemani kakaknya Robert 34 th yang kebetulan dipindahkan oleh perusahaannya kekota mereka tinggal. Robert baru saja cerai dengan istrinya karena ada ketidak cocokkan diantara mereka.

Robert mempunyai wajah yang cukup tampan dengan tubuh atletis memiliki sifat easy going mudah bergaul dan mempunyai sifat womenizer.

Singkat cerita Robert akan tinggal dirumah mereka sebagai orang ketiga yang akan merubah kehidupan Renita selanjutnya.

Dihari pertama Robert tinggal dirumah mereka, Robert langsung terpesona akan kecantikan adik iparnya atau lebih tegas lagi ia tergiur oleh kemolekan tubuh adik iparnya yang aduhai itu.

Hanya karena ia baru saja bertemu dengan adiknya setelah sekian lama tidak bertemu maka ia lebih menyesuaikan dirinya sebagai layaknya seorang kakak.

Rudi tidak menaruh curiga apapun kepada kakaknya bahkan ia meminta kakaknya untuk menemani istrinya jikalau ia keluar kota.

Suatu saat ketika Rudi akan mendapatkan tugas kantornya selama dua bulan, malam sebelumnya mereka saling berdebat, rupanya Renita tetap ingin ikut karena dua bulan bukan waktu yang singkat dan Renita yang mempunyai sifat polos dan blak blakan langsung to the point bahwa sudah tiga minggu ia tidak digauli oleh suaminya sekarang mau ditinggal dua bulan.

Rudi coba menenangkan istrinya dengan mengimingi akan dibawakan oleh oleh dari belanda, Renita tetap kecewa ia hanya ingin kemesraan dari suaminya.

akhirnya dengan terpaksa Rudi menggauli istrinya malam itu tetapi karena pikirannya hanya pada tugasnya saja maka ia dengan tempo singkat ia menggauli istrinya dan Renita pun tidak mendapatkan kepuasan bathin yang ia sangat harapkan dari suaminya.

Pagi hari setelah Rudi berangkat ke airport seperti biasanya Renita menyediakan makan pagi, kali ini hanya untuk kakak iparnya saja dan setelah siap Renita memanggil kakak iparnya untuk sarapan, sebenarnya Robert sudah bangun tetapi ia tahu bahwa adiknya keluar negeri hari ini dan ia mendengar perdebatan mereka tadi malam.

maka pagi ini ia akan mencoba hasratnya untuk menguji adik iparnya. Lalu ia menyiapkan suatu perangkap dengan pura pura ketiduran sambil menaruh beberapa majalah porno diserakan dilantai. Benar saja tiba tiba pintunya yang tidak tertutup rapat diketuk oleh Renita

"..Mas Robert sarapan mas.." Renita memanggil kakak iparnya sembari mendorong pintunya untuk melongok kedalam kamar, ternyata kakak iparnya masih tidur dengan memakai selimut menutupi tubuhnya, "Mas bangun sarapan.."

Ia melihat Robert begitu nyenyak tidurnya akhirnya berniat untuk membangunkannya sendiri lalu masuk kekamar, ia melihat kelantai banyak sekali majalah yang telah terbuka berserakan.

maka sebelum membangunkan kakak iparnya Renita bermaksud membereskan dahulu majalah majalah tersebut tetapi alangkah terkejutnya ketika ia mendapati gambar gambar yang ada didalam majalah tersebut. Tangan Renita bergemetaran hatinya berdegup keras melihat pose pose persetubuhan yang sangat closed up, dengan cepat ia melirik kuatir kakak iparnya tiba tiba bangun.

hatinya ragu ragu sebenarnya ia ingin cepat cepat membereskan majalah ini ke raknya tetapi entah mengapa ada suatu hasrat ingin melihat gambar gambar itu lebih jauh, "..Ah.. satu dua halaman sudah itu cepet cepet ditaruh lagi..

" pikiran Renita yang bercabang, lalu pelan pelan ia buka halaman demi halaman, makin dilihat makin melotot matanya, ia melihat satu wanita sedang disetetubuhi dua kali laki.

jantungnya makin berdegup keras selangkangannya terasa gatal vaginanya terasa berdenyut denyut putingnya mengeras birahinya dengan cepat meluap kepermukaan apalagi tadi malam hasrat birahinya tidak tertuntaskan oleh suaminya, kembali ia melirik ketempat tidur

"..Ah mas Robert masih tidur.." lalu pelan pelan ia dudukdilantai sambil menarik dasternya keatas terlihat celana dalamnya yang menerawang tipis kemudian ia masukan tangannya kedalam cd nya, rupanya Renita ingin menuntaskan birahinya dengan masturbasi sambil menghayalkan gambar gambar tersebut, mulailah Renita menggosok gosok clitorisnya sambil memelototi beberapa pose pose gambar yang merangsang birahinya.

Renita begitu terokupasi dengan masturbasinya sampai napasnya tersengal tersengal tiba tiba terdengar deritan tempat tidur, membuat Renita kaget bukan kepalang jantungnya terasa berhenti ketika ia menengok ke tempat tidur Robert masih pura pura tidur tetapi sudah berubah posisi dengan menghadap kedirinya dan yang sangat mengejutkan Renita.

Robert sudah tidak berselimut lagi dan hanya memakai celana dalam, rupanya Robert dari tadi memperhatikan Renita sehingga kemaluannyapun berdiri, dan yang dilihat oleh Renita adalah pemandangan yang membuat birahinya semakin tidak menentu.

tubuh kakak iparnya yang kekar dadanya yang bidang hanya dibalut sepotong cd dimana terlihat jelas batang kemaluannya tercetak dicelana dalamnya.

Tubuh Renita terasa kaku dan berat sekali untuk digerakkan tetapi akhirnya agak lega ketika kakak iparnya terdengar mendengkur tanda masih nyenyak tidur.

"..Ohh..Renita kau sungguh cantik.." mulailah Robert pura pura ngelindur. Renita kaget mendengarnya sejenak ia berhenti melakukan aktifitasnya. ".. Ohh..seandainya kau istriku akan kupeluk mesra dirimu akan kuciumi seluruh tubuhmu yang begitu sexy..

" Renita benar benar bingung mengapa tiba tibak kakak iparnya melindurkan dirinya tetapi hatinya begitu senang ada seseorang yang menyanjung dirinya walaupun yang menyanjung itu kakak iparnya sendiri. |Tanpa disadari Renita menggunggam sendiri,

".. Ohh mas Robert seandainya kau suamiku akan kupeluk tubuhmu yang perkasa ini.." Walaupun suara Renita terdengar lirih tetapi Robert masih dapat mendengarnya, Robert makin berani melakukan aksinya.
"..Ohh..Renita sudah lama aku tidak bergaul dengan wanita seandainya kau bersedia, ingin rasanya aku menyetubuhimu akan kumasukan punyaku ini kevaginamu akan kuberikan kepuasan yang kau dambakan.." Renita terhenyak darahnya terasa mendidih..

mengapa kakak iparnya tahu bahwa ia mendambakan kehangatan seorang laki laki, napsu birahinya semakin menjadi jadi. Vaginanya berdenyut denyut jarinya semakin dalam merogoh lobang kenikmatannya membayangkan ucapan kakak iparnya tersebut.

Tiba tiba Robert berbalik lagi kali ini ia mencelentangkan tubuhnya sambil menceloteh memanggil nama |Renita dengan gerakan seperti tidak disengaja ia mengusap usap batang kemaluannya lalu dengan perlahan Robert mencopot cd nya hingga batang kemaluannya mengacung dengan tegar.

Renita membelalakkan matanya jantungnya terasa berhenti darahnya berdesir berputar cepat sekali. Tadi malam ia merasakan batang kemaluan suaminya tidak setegar dan sebesar apa yang dilihat sekarang. "..Ohh Renita lihat batang penisku sudah siap untuk memuasi birahimu, oh seandainya kau diatasku akan kugesek gesekan penisku kevaginamu yang sudah merekah basah itu..

" kembali Robert menyeloteh memancing reaksi Renita, benar saja Renita seperti tersihir tanpa melepaskan pandangannya ke batang kemaluan kakak iparnya ia copot cdnya bahkan sekaligus melepaskan dasternya sehingga Renitapun telanjang tanpa sehelai kain.

Dengan tubuh bugil putih mulus sungguh sangat sexy Renita menaiki tempat tidur sambil mengangkat pantatnya yang sexy buah dadanya yang membusung ikut bergoyang.

lalu dengan perlahan ia membuka kedua pahanya sehingga kelihatan vaginanya yang juga membusung, bibirnya terbelah merekah kemerah-merahan diantara bulu bulu kemaluannya yang halus dan sudah kelihatan basah berair.

Clitorisnya berwarna merah muda sebesar biji kacang terlihat mencuat keatas diujung bibir vaginanya.

Renita mulai mengambil posisi berjongkok tepat diantara batang kemaluan Robert yang sudah berdiri tegang.

Pikiran Renita sudah begitu kacau napsu birahinya tidak dapat dikuasainya lagi, kata kata kakak iparnya merupakan ajakan yang sangat menggoda kebutuhan sexnya.

Renita melihat tubuh kakak iparnya yang sangat perkasa kepala penisnya sudah begitu dekat dengan vaginanya tapi entah mengapa Renita menunggu celotehan kakak iparnya lagi seolah olah menunggu komando untuk pembenaran tindakannya.

"..Ohh..Renita masukin penisku ke vaginamu sayang.." Robert

memincingkan sebelah matanya tak percaya apa yang dilihatnya, tubuh adik iparnya yang begitu sempurna tanpa sehelai benangpun lalu ia meneruskan celotehannya

"..Ohh akhirnya kau datang dalam mimpiku Ren..pahamu sungguh mulus.." Robert menaruh kedua tangannya di paha Renita sambil mengelusnya. Renita bergetar hebat sentuhan tangan kakak iparnya menyadarkan seluruh hayalannya.

Akhirnya Renita sadar bahwa ia betul betul membutuhkan kehangatan seorang pria dan pria itu berada tepat dihadapannya lalu tanpa sungkan lagi ia membangunkan kakak iparnya "..Mas Robert.. mas ini Renita bangun mas.."

Lalu Robert membuka matanya dengan mimik pura pura terkejut "..Ren saya pikir saya sedang mimpi.." Renitapun tersenyum nakal "..Mas Robert naksir Renita ya..Renita denger semua yang mas ocehkan tadi lalu Renita turuti apa yang mas perintahkan.."

Robert membalas senyumannya ".. Tapi belum masuk tuh penisku.." Renita yang sudah begitu menggebu gebu akhirnya kembali konsentrasi melanjutkan aksinya.

Tetapi Renita tidak langsung memasukkan batang kemaluan kakak iparnya itu kedalam lobang vaginanya yang sudah merekah pasrah untuk menyambut batang penis yang besar itu.

melainkan terlebih dahulu menggesek-gesekkan kepala kemaluannya itu diantara belahan vaginanya sehingga kepala yang besar itu basah dan mengkilap oleh cairan lendir yang keluar dari celah-celah vagina wanita itu.

Renita terbuai dengan mata yang terpejam sambil mendesah-desah menahan gejolak nafsu birahi yang terus membara.
"...sssssssshhhhh...maaaassss...ooooooogggghhhsss. ..!!

Bagaikan diguyur air hangat Renita mendesah panjang tubuhnya terasa dialiri jutaan volt kenikmatan napsu birahinya makin terangsang hebat.

Renita mulai menekan kepala penis yang sudah pas berada di posisi mulut lobang vaginanya.

Tampak kepala penis Robert masih agak sulit masuk kedalam lobang vaginanya yang walaupun sudah basah dan berair itu karena belum pernah kemasukan penis sebesar punya kakak iparnya itu.

"...sssleeebbbb...ssslleeeebbb...sssslleeeebbb...b bbllleeeeesssssss..." pelan pelan batang penisnya mencoba menyusup lobang vagina Renita yang terasa sekali masih sempit walaupun sudah begitu basah.

"...Aaaaaaauuuuuuukkkkkkhhhhhhh...sssssshhhhh...ma aaaasssss...! besaaaar sekaliiii..!!" "..Apanya yang besar Renn..?" Robert memancing reaksi Renita, "...Punyanya maass..!!" "..Apa namanya..?"

Robert memancing lagi, Renita ragu menjawabnya karena belum pernah selama ia bersetubuh dengan suaminya menyebut nyebut kata kata vulgar, "..Apa namanya Renn..?" Robert terus mendesak, "..Kemaluannya maaas.." ".. kontol ..Renn..namanya kontol ..

" Robert menegaskan "..Apa Renn..?" akhirnya Renita dapat menyebutnya dengan lirih ".. kontol nya mass besaaar sekali.."

Robert tersenyum puas lalu dengan sekali sentakan mendorong pantatnya keatas, tampak Renita agak tersentak dan mendesah lirih ketika batang penis pria itu menyeruak masuk ke lobang vaginanya .

Matanya terbeliak dengan mulut terbuka sambil kedua tangannya mencengkeram sprei dengan kuat-kuat.

Tampak bibir vaginanya yang tebal itu sampai terkuak lebar seperti terkelupas seakan-akan tidak muat untuk menelan besarnya kemaluan kakak iparnya itu.

"...Ooooooouuukkkkkhhhhssss...sssshhhhhh...maassss ...!..pelaann..pelaann..maasss...!"
"...hhhhmmmm...Rennnn memekmu...sempit sekalii...ukkkkhhh...uuuukkkkhhhh..."
Renita mulai berirama menaik turunkan pantatnya, batang penis Robert masuk merojok lobang vagina Renita tahap demi tahap hingga akhirnya amblas semuanya. Perlahan lahan Robert ikut bergoyang menarik ulur batang kemaluannya yang besar itu,

Reni mulai merasakan sensasi yang luar biasa yang bukan main nikmatnya , liang vaginanya yang sudah licin terasa penuh sesak oleh penis kakak iparnya yang besar itu, urat urat batang kemaluannya menggesek nikmat sekali dinding vaginanya yang sudah dilumuri getah birahinya. Tanpa Renita sadari ia mulai menyeloteh diluar kontrol.

"...Ohhhhhhhsss...ssshhh...enaaaaaak...seekaliiii. ..punyanya..maaassss..!!...oooougggghhh...terruuuu ssss...maaassss...teeerrruuusss...!"

"..Terus diapain Renn..?" lagi lagi Robert ingin Renita menambah kosakatanya, sekarang Renita sudah lebih berani karena sudah terbuai oleh birahinya yang makin menjadi jadi, "..teruss digoyang kontol nya maass..!!"

"..Salah Renn namanya kontol ..bilang entotin memeknya Renita..!"

Robert memaksa lagi dengan kata kata baru, Renita merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya makin vulgar kata kata yang dipaksakan kakak iparnya untuk diucapkannya makin terangsang napsu birahinya yang sudah menggebu gebu itu.

"..Iyyaa..maass entoootin memeknya Renita...!! Entoootiin...pake kontol gedenya maaaasss...!!...entoootiiiin yang niiikmaaat..!!"" makin lancar Renita menyeloteh makin beringas Robert menyetubuhi Renita dan Renitapun makin histeris dibuatnya.

Renita sudah lupa diri bahwa yang menyetubuhi dirinya adalah kakak dari suaminya, yang ada dibenak Renita hanyalah letupan birahi yang harus dituntaskan yang ia tunggu tunggu selama tiga minggu dari suaminya tapi Rudi suaminya sama sekali tidak mempedulikannya sedangkan sekarang ia mendapatkan apa yang ia inginkan justru dari Robert kakak iparnya sendiri, birahinya yang ia pendam sekian lama meletup dipelukan kakak iparnya.

Akhirnya yang terjadi mereka dengan buas dan ganas saling berpelukan sambil berciuman .Terdengar suara nafas mereka saling memburu kencang, lidah mereka saling mengait dan saling menyedot, saling bergulingan giliran Renita dibawah.

Robert mengambil inisiatif menggenjot pinggulnya yang tampak naik turun semakin cepat diantara selangkangan Renita yang makin terbuka lebar.

Renitapun mengangkat kedua kakinya sambil ditekuknya, pantatnya ikut diangkat mengharapkan seluruh batang kemaluan kakak iparnya menggesek seluruh syaraf syaraf kenikmatan dirongga vaginanya dan Robertpun semakin mudah menyodokan penisnya yang panjang besar itu keluar masuk sampai menghasilkan suara bedecak-decak seperti suara membecek seiring dengan naik turunnya pantat pria itu.

"...cccllllleeeeebbbbbbb...ccccleeeeebbbbb...cccll eeeeebbbb...cccleeeeebbbbb..."

Robert memperhatikan kearah selangkangan Renita dia melihat vaginanya mencengkeram penisnya erat sekali, ia tersenyum puas bisa menaklukkan vagina adik iparnya ini.

yang sudah basah membanjir penuh dengan cairan putih kental sehingga membasahi bulu-bulu jembutnya yang tebal itu dan juga batang kemaluannya.

Ia yakin adik iparnya benar benar sudah memasrahkan dirinya untuk disetubuhi kapan saja ia mau,

"...oooooouuuuuggghhhhssss...ooouuugggghhhsss...ss sshhhh...maaassss...!..enaaakkk..sekaliii.. kontol m uu...ini..maass..!

...teruuuss..maasss...entoootin..memek Renita yaanggg..ceepaatt...ouchh...nikmaaaat..!"

"..Ouuuchhh..memekmu sempit seekalii...Reenn..! terasaaa menyedoot nyedooot..!nikmatnya bukan maiiiin..!!"

Robert mendengus dengus bagai banteng terluka genjotannya makin ganas saja. Mata Robert terlihat lapar menatap payudara Renita yang putih montok dikelilingi bulatan pink ditengahnya terlihat putingnya yang sudah begitu mengeras.

tanpa menyia nyiakan kesempatan Robert langsung menomplok dan menyedot menyedot puting susu adik iparnya yang begitu menantang, Tubuh Renita yang menyender dinding setengah duduk setengah celentang menggelinjang hebat..!

payudaranya makin dibusungkan bahkan tubuhnya digerakkan kekiri dan kekanan supaya kedua puting buah dadanya yang sudah gatal mendapatkan giliran dari serbuan mulut kakak iparnya ini.

"...oooooouuuuuggghhhhssss...ooouuugggghhhsss...ss sshhhh...maaassss...!..kenyooot teruuusss pentiiiilku..!! ...oooohhh...maaaasss...kkaaaauuu...sunggggguh..pe rkkaaaasssaaaa...!!.. Reeeniii bisssshhaa ketagihaaaaan..

dientooot..sama..maaasss ...!!" pikiran Reni sudah tidak jernih lagi, terombang ambing didalam pusaran kenikmatan, terseret didalam pergumulan sex dengan kakak iparnya, jiwanya serasa seenteng kapas melambung tinggi sekali.

"Ooooohhhh...aaaa..aakkhh..aakhuu..ngghha taaahaaann..maaauu..keluaarrr...maassss...!".. Tubuh Renita mengejang sambil memeluk tubuh Robert erat sekali jiwanya terasa berputar putar merasakan semburan kenikmatan yang dahsyat diklimaksnya yang pertama, "..Teruuus Renn jangan berhenti aku masih pengen kontol in memekmu yang lamaaa..! Kamu bisa keluar lagii berkali kaliiii...!!" Robert teruss menggenjot tubuh Reni yang hanya pasrah dipelukan kakak iparnya ini.

Lebih dari sejam Robert menyetubuhi Renita tanpa henti, Renita makin lama makin terseret didalam kenikmatan pergumulan sex dengan kakak iparnya yang ia belum pernah rasakan dari suaminya sampai sebegini lamanya dengan segala macam variasi , apalagi waktu Robert memintanya berbalik sambil menungging,

vaginanya terlihat megap megap disumpal batang penisnya yang besar dari belakang , ia merasakan liang vaginanya menyempit karena tertekuk oleh perutnya sehingga ia merasakan setiap inchi denyutan kenikmatan yang dihasilkan oleh batang penis Robert yang merasuk keliang kenikmatannya.
Renita menambah sensasi sensual ini dengan memutar mutar pantatnya yang putih sexy bahkan ketika Robert menyodok penisnya yang besar itu, Renita menyambutnya dengan mendorong keras pantatnya kebelakang sehingga penis Robert yang besar dan panjang itu masuk kelobang vaginanya dalam sekali, menggelitik seluruh rongga kenikmatannya

"..Oooohh...niiiikmaaat... sekaaalii...maass..!! dientot dari belakang...! urat kontoool maaass.. terasa sekalii menggelitik lobang memeeekku..!!..belum pernah aku rasakan ngentooot beginiii niiikmaaat..!! entoootiiinn.. teruuusss..maaassss...!!!"

Robert sangat puas mendengarnya lalu ia merunduk memeluk tubuh Renita dari belakang tangannya merogoh keselangkangan Renita, jari2 Robert memainkan clitoris Renita dengan memutar mutarnya, sambil menggenjot dengan beringas penisnya yang besar itu,

"..uuuuggghhhsss... aaaaacchhh.. maaaasssss... yeeeesssss...!! niiiiikmaaaat..!! mainin teruuuusss... itiiilku..!! "..entooootin memeeeekku..!!!"

bagai kesurupan Renita mengeluarkan kata kata vulgar sambil mengerang mengerang dengan liar, tubuhnya yang dalam posisi nungging meliuk meliuk tanpa terkendali rupanya clitorisnya merupakan alat kelamin yang paling sensitif buat Renita.

lobang vaginanya yang sudah dihajar begitu rupa oleh penis yang berukuran luar biasa itu ditambah clitorisnya ditekan sambil diputar putar oleh jari Robert, maka sempurnalah puncak kenikmatan yang ia rasakan, tangan Renita mencengkeram sprei erat sekali.

dahinya berkerut mulutnya seperti ingin teriak dan mendesis desis seperti orang kepedesan rupanya Renita sedang dilanda kenikmatan yang amat sangat.

posisi tubuhnya yang sedang menungging makin ditunggingkan pantatnya keatas memasrahkan vaginanya dihabisi oleh keperkasaan penis kakak iparnya dengan mengharapkan kedatangan gelombang kenikmatan berikutnya yang merupakan pengalaman pertama buat Renita untuk mendapatkan multiple orgasm.

Apa yang terlihat sungguh merupakan pemandangan yang sangat erotiiss..! tubuh mulus Renita menungging meliuk liukdengan liarnya kepalanya bergeleng kekiri dan kekanan buah dadanya bergoyang erotis sekali sementara tangan Robert yang kekar memegang erat pinggang Reni yang ramping itu.

pantatnya digenjot cepat sekali batang penisnya yang besar keluar masuk liang vagina begitu dahsyat tanpa ampun, tubuh Reni sampai bergetar hebat terlihat ia mengejut ngejutkan tubuhnya tanda ia sedang mengalami kenikmatan yang maha dahsyat,"..uuuuggghhhsss... aaaaacchhh.. yeeeessssss..maaaasssss... yeeeesssss...!!"

Renita benar benar melayang kelangit yang ketujuh didalam pergumulan sexnya dengan kakak suaminya ini. "...aaaaaaaaaacccchhhh...!!!!...terlaaaaluuu..niii iiikmaaaaaaaaaat...maaaaaassss...!!!..nggggaaa taahaaannn..akkkhuu.. maaauuu... keluaaaar... laaaagiiii...!!!"

Renita makin histeris mendapatkan klimaks keduanya yang lebih panjang dan lebih nikmat dari yang pertama. Renita benar benar lupa daratan rasa ketagihan nikmatnya merasuk jiwanya ingin rasanya melanjutkan persetubuhannya selama lamanya dengan kakak iparnya karena ia bisa memberikan multiple orgasm yang ia tidak pernah dapatkan dari suaminya.

Tapi tubuh Renita sudah tidak bertenaga lagi lalu ia ambruk ditempat tidur sambil berbalik berbaring napasnya tersengal sengal, rupanya Robert belum juga mengalami ejakulasi terpaksa ia ikut membaringkan dirinya disamping Renita, dengan wajah sayu Renita bertanya "..Mas belum keluar ya..?" Robert menggelengkan kepalanya.

"..Jadi Renita masih akan dientot lagi..mas..?" Renita sudah lancar dengan kosakatanya, Robert mengangguk, "..Renita masih bisa orgasme lagi ngga..mas..?"

Lalu Robert setengah berbangun berkata sambil membelai rambut Renita dengan mesra "..Ren kamu masih bisa orgasme 2 X lagi bahkan lebih..ada caranya.." Tiba tiba Renita menarik batang kemaluan Robert yang masih mengeras, matanya berbinar binar

"..Ajarin Renita ya mas..Renita masih pengen dientot kontol gede mas Robert seharian kalau Renita bisa keluar lagi..keluar lagi.." "..Renita jarang klimaks kalau ditiduri sama mas Rudi, mas Rudi pengennya cepet cepet aja, abis keluar langsung tidur.."

Robert tersenyum kecut dalam hati ngedumel "..Goblok banget adik gua cewek segini sexy dianggurin.. ya udah jangan salahin gua ya.."

Seharian Robert mengajari Renita bagaimana caranya mengayuh sekoci cinta untuk menggapai beberapa pulau berpuncak gunung kenikmatan dan Renita menjadi murid yang cepat tanggap.

Satu hari penuh Renita mendapatkan pengalaman luar biasa. Robert merangsang napsu birahinya dengan menyetubuhi dirinya berbagai macam posisi.

tidak bisa dihitung sudah berapa kali Renita mengalami orgasme, yang jelas Renita begitu menikmati bahkan mungkin ketagihan disetubuhi batang kemaluan kakak iparnya yang begitu besar dan perkasa.

Setelah kejadian hari itu, setiap ada kesempatan, mereka melakukan permainan sexnya dimana saja, pernah suatu malam Renita setelah berhubungan sex dengan suaminya dan tidak mendapatkan kepuasan yang ia inginkan, setelah suaminya tertidur ia langsung pindah kamar tanpa sepotong pakaian Renita langsung kekamar kakak iparnya minta untuk dipuasi dan seperti biasanya Robert memenuhi keinginannya dengan melumat seluruh tubuhnya tanpa sisa.

vaginanya dilahap dengan buas dan seperti biasanya batang kemaluan Robert yang ia gila gilai menggali tak henti henti liang kenikmatannya.

Renita dibuat melayang layang diawang awang sampai empat kali orgasm dan baru pindah kembali kekamarnya sekitar jam 4 pagi.

Tamat

0 komentar:

Posting Komentar